Secara garis besar dan mengacu pada teori, perangkat knalpot yang menjadi bagian akhir dari proses pembakaran yang terjadi memiliki peran signifikan. Realitasnya, masing-masing produsen mengklaim mampu menghasilkan tambahan tenaga antara 0,5 hingga 1 HP (Horse Power).
Seiring perkembangan dragbike alias balap karapan yang makin mewabah, maka genderang perang antar produk knalpot custom gawean home-industry area DIY-Jateng, khususnya kinerja mesin 4 langkah makin kentara.
Semua berlomba merebut pasar yang menggiurkan. Fenomena demikian terlihat dan tertangkap otre saat pagelaran Bupati Cup Green Light Dragbike 2010 (BCGLD 2010) yang berlangsung di lintasan Palbapang, Bantul, Jogjakarta Minggu lalu (11 Juli) yang diramaikan 418 starter. Sekedar catatan, ini sirkuit baru dan pertama dipentaskan di sini.
“So, menjadi alternatif baru di wilayah Jogjakarta selain Maguwo Sleman dan Bandara Gading Wonosari,“ bangga Alief Heri Nugroho, komandan tim Green Light sebagai penyelenggara.
Kembali ke soal semula. Dalam penyelenggaraan event BCGLD 2010 saja disupport tiga bendera knalpot asal Jogjakarta mulai 37 Exhaust, SMR (Syaiful Muffler Racing) dan Cream Pie. Pada sisi lain, banyak juga diaplikasi label B-Pazz yang memang sudah populer sebelumnya, lalu MCC Solo, HRP, Cakra dan KDX.
“Menjadi pilihan mutlak untuk ikutan turun, biar mekanik dan joki yang dapat menilai perfomanya,“ terang Dandhung, juragan knalpot B-Pazz yang pede dengan diameter pipa 48 mm dan 50 mm untuk Jupiter Z dan Satria FU 150.
Pertanyaan kritis hadir sehubungan parameter kualitas knalpot. Apakah material ? Diameter pipa ? Panjang header ? Proses pengelasan ? Bagaimana dengan pengujian dynotest untuk mengukur perubahan horse-power ? Analisa otre, beberapa hal tersebut di atas menjadi penting dan merupakan satu kesatuan dalam langkah pengerjaan.
“Menurut saya, panjang header dan diameter pipa menjadi bagian terpenting. Panjang header tadi ditentukan oleh sudut buka klep buang. Semakin cepat, header harus lebih panjang. Tapi ini butuh riset dan tidak asal jadi,“ ujar Marsahala Hutabarat, akrab disapa Mamech, tuner berbendera Techno Jogjakarta yang sedang menggandrungi pacuan berbasic Satria FU 150, disamping mengawal juga kreto drag otomania Geblek Tempe Community Kulonprogo.
Sampai di sini jangan salah persepsi. Knalpot bukan sebagai penentu. Sekali lagi ditegaskan menjadi media akhir dari pembakaran. Bicara 4 tak tetap mengedepankan test-case noken-as, kompresi, porting dan setting karburator.
Memang suatu knalpot yang sudah cocok dengan satu motor, belum tentu sesuai dengan pacuan lainnya. “Harus diriset ulang,” timpal M Yusron dari Alifka Motor Banter yang mengawal joki Eko Chodox, Taufik Omphonk, Antonius Petruk dan Dadang Handaru, juga mengusung knalpot KCX.
So, Keputusan Finalnya Dipastikan Ada Pada Alat Dyno-Test. “Tidak Bisa Dicermati Dengan Mata Telanjang,“ Tutur Nto-Nto, Punggawa Knalpot Cream Pie Racing Saat Dihubungi. Memang Pada Dyno Akan Terlihat Berapa Lonjakan Tenaga Yang Disemburkan Berdasar Berbagai Ramuan Ukuran, Material Dan Pengelasan Yang Dilakukan. | Ogy
KELAS LOKAL WAJIB DIGALAKKAN
Setelah menelurkan kelas aspiratif mulai Sport 2 Tak Standart s/d 150 cc (rangka Standart), juga OMR Satria FU 150, maka Green Light yang notabene sebagai promotor yang tergolong baru kembali memberikan angin segar dengan penyajian kelas anyar Bebek 4 Tak Tune Up s/d 130 cc (Rangka Standart) Lokal DIY. Jadi khusus buat petarung-petarung lokal Jogjakarta dan tidak untuk wilayah lain.
“Tentu saja, kategori ini berupaya menampung pemain-pemain baru yang ingin lebih praktis dengan tidak mau memotong-motong sasis, “tambah Alief Heri Nugroho yang tidak lama lagi akan mengakhiri msa lajangnya. Boleh jadi, konteks pengadaannya sebagai saluran para penggemar balap liar juga. Memang segi peserta saat BCGLD 2010 Bantul lalu belum memuaskan karena hanya diisi 10 starter.
Namun Jika Setia Disosialisasikan, Maka Dipastikan Kedepan Akan Lebih Ramai. “Terpenting Hadir Konsistensi, “Saran Yudha Rdv, Kiliker Erdeve Dha's Klaten Yang Membawa Fajar Merebut Podium Kelima Sport 2 Tak Tune Up S/D 140 Cc. Sehubungan Teknis Pendaftaran, Bisa Lewat Bukti Penunjukan Tanda Pengenal (Ktp) Atau Lainnya. Anyway, Kelas Ini Dapat Juga Dicontoh Promotor Lain Untuk Menumbuhkan Animo Petarung Lokal Sehingga Dragbike Dapat Mengakomodir Lebih Banyak Suara-Suara Pelakunya.
Semua berlomba merebut pasar yang menggiurkan. Fenomena demikian terlihat dan tertangkap otre saat pagelaran Bupati Cup Green Light Dragbike 2010 (BCGLD 2010) yang berlangsung di lintasan Palbapang, Bantul, Jogjakarta Minggu lalu (11 Juli) yang diramaikan 418 starter. Sekedar catatan, ini sirkuit baru dan pertama dipentaskan di sini.
“So, menjadi alternatif baru di wilayah Jogjakarta selain Maguwo Sleman dan Bandara Gading Wonosari,“ bangga Alief Heri Nugroho, komandan tim Green Light sebagai penyelenggara.
Kembali ke soal semula. Dalam penyelenggaraan event BCGLD 2010 saja disupport tiga bendera knalpot asal Jogjakarta mulai 37 Exhaust, SMR (Syaiful Muffler Racing) dan Cream Pie. Pada sisi lain, banyak juga diaplikasi label B-Pazz yang memang sudah populer sebelumnya, lalu MCC Solo, HRP, Cakra dan KDX.
“Menjadi pilihan mutlak untuk ikutan turun, biar mekanik dan joki yang dapat menilai perfomanya,“ terang Dandhung, juragan knalpot B-Pazz yang pede dengan diameter pipa 48 mm dan 50 mm untuk Jupiter Z dan Satria FU 150.
Pertanyaan kritis hadir sehubungan parameter kualitas knalpot. Apakah material ? Diameter pipa ? Panjang header ? Proses pengelasan ? Bagaimana dengan pengujian dynotest untuk mengukur perubahan horse-power ? Analisa otre, beberapa hal tersebut di atas menjadi penting dan merupakan satu kesatuan dalam langkah pengerjaan.
“Menurut saya, panjang header dan diameter pipa menjadi bagian terpenting. Panjang header tadi ditentukan oleh sudut buka klep buang. Semakin cepat, header harus lebih panjang. Tapi ini butuh riset dan tidak asal jadi,“ ujar Marsahala Hutabarat, akrab disapa Mamech, tuner berbendera Techno Jogjakarta yang sedang menggandrungi pacuan berbasic Satria FU 150, disamping mengawal juga kreto drag otomania Geblek Tempe Community Kulonprogo.
Sampai di sini jangan salah persepsi. Knalpot bukan sebagai penentu. Sekali lagi ditegaskan menjadi media akhir dari pembakaran. Bicara 4 tak tetap mengedepankan test-case noken-as, kompresi, porting dan setting karburator.
Memang suatu knalpot yang sudah cocok dengan satu motor, belum tentu sesuai dengan pacuan lainnya. “Harus diriset ulang,” timpal M Yusron dari Alifka Motor Banter yang mengawal joki Eko Chodox, Taufik Omphonk, Antonius Petruk dan Dadang Handaru, juga mengusung knalpot KCX.
So, Keputusan Finalnya Dipastikan Ada Pada Alat Dyno-Test. “Tidak Bisa Dicermati Dengan Mata Telanjang,“ Tutur Nto-Nto, Punggawa Knalpot Cream Pie Racing Saat Dihubungi. Memang Pada Dyno Akan Terlihat Berapa Lonjakan Tenaga Yang Disemburkan Berdasar Berbagai Ramuan Ukuran, Material Dan Pengelasan Yang Dilakukan. | Ogy
KELAS LOKAL WAJIB DIGALAKKAN
Setelah menelurkan kelas aspiratif mulai Sport 2 Tak Standart s/d 150 cc (rangka Standart), juga OMR Satria FU 150, maka Green Light yang notabene sebagai promotor yang tergolong baru kembali memberikan angin segar dengan penyajian kelas anyar Bebek 4 Tak Tune Up s/d 130 cc (Rangka Standart) Lokal DIY. Jadi khusus buat petarung-petarung lokal Jogjakarta dan tidak untuk wilayah lain.
“Tentu saja, kategori ini berupaya menampung pemain-pemain baru yang ingin lebih praktis dengan tidak mau memotong-motong sasis, “tambah Alief Heri Nugroho yang tidak lama lagi akan mengakhiri msa lajangnya. Boleh jadi, konteks pengadaannya sebagai saluran para penggemar balap liar juga. Memang segi peserta saat BCGLD 2010 Bantul lalu belum memuaskan karena hanya diisi 10 starter.
Namun Jika Setia Disosialisasikan, Maka Dipastikan Kedepan Akan Lebih Ramai. “Terpenting Hadir Konsistensi, “Saran Yudha Rdv, Kiliker Erdeve Dha's Klaten Yang Membawa Fajar Merebut Podium Kelima Sport 2 Tak Tune Up S/D 140 Cc. Sehubungan Teknis Pendaftaran, Bisa Lewat Bukti Penunjukan Tanda Pengenal (Ktp) Atau Lainnya. Anyway, Kelas Ini Dapat Juga Dicontoh Promotor Lain Untuk Menumbuhkan Animo Petarung Lokal Sehingga Dragbike Dapat Mengakomodir Lebih Banyak Suara-Suara Pelakunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar